Cari Blog Ini

Selasa, 29 Maret 2011

RENAISANCE


Renaissance adalah suatu periode sejarah yang mencapai titik puncaknya kurang lebih pada tahun 1500 M. Perkataan "renaissance" berasal dari bahasa Perancis renaissance yang artinya adalah "Lahir Kembali" atau "Kelahiran Kembali". Yang dimaksudkan biasanya adalah kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno. Namun zaman sekarang hal ini bisa menyangkut segala hal.
Masa ini ditandai oleh kehidupan yang cemerlang di bidang seni, pemikiran maupun kesusastraan yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan. Masa Renaissance bukan suatu perpanjangan yang berkembang secara alami dari abad pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya pemikiran serta tradisi Abad pertengahan.
B. Awal Kemunculan Renaissance dan Kehancuran Otoritas Gereja
1. Munculnya Renaissance
Setelah gencatan senjata dan perdamaian antara muslim dan eropa disepakati pasca perang salib, sejak itulah eropa dan muslim hidup berdampingan terjadi interaksi-interaksi social. Dari interaksi-interaksi itulah peradaban islam mewarnai peradaban eropa. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan peradaban eropa diperoleh dari transfer ilmu pengetahuan, budaya, dan teknologi umat islam.
Tidak seperti yang dikatakan oleh para paus bahwa kaum muslimin itu penyembah berhala, primitive dan bodoh, akan Tetapi sebaliknya, malah kaum Muslimin yang dikatakan musuh-musuh itu jauh lebih maju dalam segala hal dari mereka. Bukan orang kafir yang membenci Tuhan, dan bangsa biadab yang tidak mengerti kemajuan. Dimana saja dalam dunia Islam, mereka menjumpai umat yang lebih mengenal dan mengabdi kepada Tuhan, lebih tinggi kemajuan nya dan lebih mulia akhlaknya. Mereka menjumpai buku-buku karya para sarjana Islam, dan alat-alat kemajuan yang jauh lebih tinggi dan lebih lengkap. itulah kesaksian dari para serdadu salabiyah yang pergi bertempur ke timur atau dunia islam.
Banyak dari buku-buku dan hasil-hasil kebudayaan Islam itu, mereka bawa pulang ke Eropa; ke Italia, Perancis, dan Jerman. Adapun Spanyol, Portugal dan segala kepulauan Laut Tengah sudah beruntung mempunyai terlebih dahulu, berkat raja-raja mereka yang pro Islam, atau karena memang negeri mereka adalah menjadi daerah Islam.
Renaissance pertama kali diperkenalkan di Eropa Barat, di kawasan Italia. Hal ini di picu kekalahan tentara salib dalam perang suci. Kekalahan tersebut membuat para pemikir dan seniman menyingkir dari Romawi Timur menuju Eropa Barat. Mereka menyadari telah dimulainya masa mesiu peledak dan untuk menguasai teknologi tersebut mereka harus melepaskan diri dari pengaruh mistisme zaman pertengahan dengan kembali kepada sains zaman klasik yang sebelumnya dilarang karena dianggap pelanggaran terhadap misi ketuhanan
2. Hancur nya otoritas gereja
Eropa Kristen yang mulai tersebar secara resmi tahun 328 M merupakan agama terbesar di dunia dengan jumlah penganut mencapai 1.965.993.000 pada tahun 1998 dan di perkirakan pada tahun 2025 akan naik menjadi 2.25 milyar .[2] Dibalik angka kuantitas yang menakjubkan, penganut agama yang di bawa oleh nabi Isa a.s. ini terdapat berbagai kerancuan yang menjadikan para penganutnya hanya sebatas mengakui beragama Kristen akan tetapi tidak menjadikannya sebagai way of life.
Dari kerancuan-kerancuan tersebut diantaranya adalah adanya pertentangan antara gereja dan ilmu pengetahuan, dan ini mendapatkan kritikan dari para pengikutnya diantaranya, Nicolas Copernicus (1543 M)-seorang pendeta- mencetuskan teori Helios Centrism. Teori tersebut menentang kebijakan gereja yang selama ini mempunyai faham filsafat Ptolemaist yang mengatakan bahwa bumi sebagai pusat tata surya, Faham Copernicus langsung di bungkam oleh pihak gereja akan tetapi pihak gereja tidak memberikan hukuman terhadap Copernicus dikarenakan dia adalah seorang pendeta. Pihak gereja hanya melarang bukunya yang berjudul “De Revolution bus“, tersebar dan memasukkannya terhadap buku-buku Terlarang. Faham Helios Centrist kemudian dikumandangkan kembali oleh fisikawan Jerman Johannes Kapler (1571-1630) dan Galileo (1564-1642) dengan penemuan teleskop sederhana yang menjadikan dia (Galileo) harus di penjara hingga umur 70 tahun.
Pada Tahun 1642 bertepatan dengan meninggalnya Galileo lahirlah ilmuwan baru Isaac Newton, seorang penemu teori Gravitasi Bumi, sehingga dengan penemuannya dia berhasil mendobrak kebodohan Gereja dan mengubah worldview baru bagi eropa dalam memahami agama.[3] New ton bukan saja mengkritik gereja dalam masalah sains akan tetapi dia juga mengkritik teori Trinitas, seperti yang dikatakan dalam bukunya The Philosophical Origins of Gentile Theology, bahwa sebenarnya nabi Nuh telah membuat agama bebas takhayul dimana tidak ada kitab suci yang berisi wahyu-wahyu dan tidak ada lagi misteri , tapi Tuhan yang bisa dikenal melalui perenungan Rasional terhadap alam semesta.
Keruntuhan otoritas Gereja menjadikan bangsa Eropa terbagi menjadi dua aliran dalam memahami Agama, Pertama, Aliran Deisme, dimana aliran ini masih mempercayai akan adanya Tuhan tapi tidak mempercayai akan ayat-ayat tuhan. Aliran Kedua, adalah Ateisme atau Materialisme, yang pertama meluncurkan gagasan ini adalah George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831 M) dengan menyatakan dalam bukunya Phenomenology of Mind (1807 M) bahwa Roh Universal hanya bisa mencapai kesempurnaan jika ia menenggelamkan dirinya ke dalam kondisi-kondisi batas ruang dan waktu; Roh universal paling mungkin di wujudkan dalam pikiran manusia. Jadi, manusia juga harus mencampakkan konsep lama tentang Tuhan transenden, supaya ia dapat memahami bahwa dirinya memiliki sifat Tuhan juga. 
Kedua faham inilah yang merasuki masyarakat Eropa dari mulai akhir abad ke 17 masehi sampai sekarang, sebagai konsekuensi sekaligus rival atas kebobrokan otoritas gereja yang selama beratus-ratus tahun bangsa Eropa merasa di bodohi dan di kekang oleh nya. Sehingga mereka menamakan jaman sebelum revolusi dan reformasi sebagai The Dark Age dan menamakan jaman setelahnya sebagai Renaissance.
C. Sejarah Awal Penjajahan Barat Atas Dunia Islam
Berkat pengaruh kebudayaan Islam yang berabad-abad, maka terutama di Spanyol dan Portugal timbullah perkembangan ilmu dan kebudayaan. Timbullah pula berbagai pikiran baru, pandangan hidup baru, dan keinginan untuk meluaskan pandangan dan merantau ke negeri-negeri lain, terutama ke negeri-negeri Asia yang kaya dan mengagumkan itu.
Orang Eropa mencoba-coba untuk mencari jalan ke Asia itu dengan meluaskan pelayaran-pelayaran mereka menyusuri pantai Afrika Barat. Semangat pelaut begitu menghebat nya pada kedua bangsa itu, maka muncullah banyak pelaut yang terkenal dari Portugal dan spanyol. Kita melihat misalnya Bartholomeus Diaz dari Portugal telah berhasil melewati ujung Afrika Selatan dalam pelayaran nya pada tahun 1486, dengan menempuh gelombang yang besar, sehingga dinamakan nya “Tanjung Badi” kemudian raja Portugis merubah nama itu untuk membangkitkan hasrat para pelaut dengan “Tanjung Harapan” (Kaap de Goode Hooop).
Di samping bangsa Portugal dan Spanyol, bangkit pula bangsa Inggris, mereka dapat ilmu dan kebudayaan Islam melalui sarjana nya yang terkenal Roger Bacon (1214-1292), seorang pendeta Fransiscus yang pernah kuliah di Andalusia, Ilmu baru yang diperolehnya itu dikembangkan nya di tanah airnya Inggris.
Ketiga bangsa inilah, Portugal, Spanyol dan Inggris yang menjadi pembuka jalan bagi negara-negara Imperialis di dunia. Uraian kita selanjutnya membukakan guci wasiat kaum imperials ini, yang ada mulanya mencari “tanah-tanah koloni”, tetapi kemudian melangkah lanjut menanamkan kapital nya.
Perekonomian bangsa eropa pun semakin maju karena daerah baru terbuka baginya. Tak lama setelah itu mulailah kemajuan barat melampaui kemajuan islam yang sejak lama mengalami kemunduran. kemajuan barat itu dipercepat oleh penemuan dan perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Penemuan mesin uap yang kemudian melahirkan revolusi industri di eropa semakin memantapkan kemajuan mereka. Teknologi perkapalan dan militer membuat eropa menjadi penguasa lautan dan bebas melakukan kegiatan ekonomi dan perdagangan dari keseluruhan dunia, tanpa mendapatkan hambatan-hambatan berarti dari lawan mereka. Bahkan satu demi satu negeri islam jatuh ke bawah kekuasaannya sebagai negeri jajahan.
Salah satu negri yang menjadi tujuan Negara-negara Eropa adalah India. India pada masa kemajuan pemerintahan kerajaan mughal adalah negeri yang karya nya dengan hasil yang kaya dengan hasil pertanian. Itu mengundang eropa yang sedang mengalami kemajuan untuk berdagang ke sana. Inggris dan belanda mulai menginjak kan kaki di India pada tahun 1611M, Inggris mendapatkan modal menanamkan modal. Dan pada tahun 1617 M Belanda mendapat ijin yang sama.
Pada tahun 1761 M Kongsi dagang Inggris British East India Company (BEIC) mulai berusaha menguasai wilayah India bagian timur ketika ia merasa cukup kuat. Penguasa setempat mencoba mempertahankan kekuasaan dan berperang melawan Inggris. perang pun berkecamuk dalam waktu yang cukup lama, Namun mereka tidak berhasil mengalahkan Inggris akibatnya daerah-daerah qudh, Bengel, dan Orissa jatuh ke tangan Inggris pada tahun 1803 M. pada tahun 1882 M, ke- amiran Muslim Sind di India dikuasainya. Tahun 1842 M Kerajaan Mughal bahkan dikuasai penuh, walaupun mendapatkan perlawanan dari rakyat India yang dipelopori oleh gerakan wahabi, dan setahun kemudian raja yang terakhir dipaksa meninggalkan istana. Sejak itu India dibawah kekuasaan Inggris berusaha menguasai Afghanistan dan kesultanan muslim Balucita dimasukkan dibawah kekuasaan India-Inggris.
Selain itu Kemajuan Eropa dalam teknologi militer dan industri perang membuat kerajaan Turki Utsmani menjadi kecil dihadapan Eropa, akan tetapi nama besar Turki Utsmani masih membuat Eropa Barat segan untuk menyerang atau mengalahkan wilayah yang berada di bawah kekuasaan kerajaan islam ini. Termasuk di daerah Eropa Timur. Sejak itulah kerajaan Usman dalam menghadapi serangan Eropa di wina tahun 1683 M. membuka mata barat bahwa kerajaan Usman telah mundur jauh sekali. Sejak saat Itulah kerajaan Usman berulang kali mendapatkan serangan besar dari barat.
Sejak kekalahan dalam pertempuran wina itu, kerajaan Turki Utsmani juga menyadari akan kemunduranya dan kemajuan barat. Celei Mehmed diutus ke Paris tahun 1720 M dan diinstruksikan untuk mengunjungi pabrik benteng pertahanan dan ilustrasi lainnya. laporan itu mendorong Sultan Ahmad III (1703-1730 M) untuk memulai pembaharuan dikerjakannya. Pada tahun 1734 M. untuk pertama kalinya sekolah teknik militer dibuka.[12] Dalam bidang yang lain pembaharuan juga dilakukan seperti pembukuan percetakan di Istanbul tahun 1722 M, untuk kepentingan kemajuan ilmu pengetahuan. Demikian juga gerakan penerjemah buku Eropa ke dalam bahasa Turki.
Meskipun demikian usaha pembaharuan itu bukan saja gagal menahan kemunduran Kerajaan Turki Usman yang terus mengalami kemerosotan, keuangan negara yang terus mengalami kebangkrutan sehingga tidak mampu menunjang usaha pembaharuan. Faktor terpenting lainnya yang membawa kegagalan itu adalah karena ulama dan tentara Yenissari yang sejak abad ke 17 M menguasai suasana politik dalam kerajaan Usman serta menolak jurang kehancuran sementara barat yang menjadi ancaman baginya semakin besar.
Disamping itu gerakan pembaharuan malah justru mengecam kekuasaan para sultan yang absolut, karena para pejuang Turki melihat bahwa kelemahan absolut karena para pejuang Turki terletak pada ke absolutan sultan itu. Sehingga lahir gerakan tanzimat Usmani muda, dan partai persatuan dan kemajuan (Ittihad ve Turekki).
Ketika terjadi perang dunia I (1915) Turki Usmani berada dipihak yang kalah. Sampai tahun 1919 M. sejak itu kebebasan Turki Usman benar-benar tenggelam bahkan tidak lama kemudian kekhalifahannya dihapuskan (1942 M). Semua daerah kekuasaannya yang luas baik di Asia maupun di Afrika diambil alih oleh negara Eropa. Yang menang perang.
Penetrasi barat ke pusat dunia islam timur tengah pertama-tama dilakukan oleh dua bangsa Eropa terkemuka yaitu Inggris dan Perancis. Inggris lebih dulu menanamkan pengaruhnya di India. Perancis merasa perlu memutuskan hubungan komunikasi antar inggris di Barat dan India di Timur, oleh karena itu pintu gerbang ke India yaitu Mesir harus berada dibawah kekuasaannya untuk maksud tersebut Mesir dapat ditaklukkan Perancis tahun 1798 M.
Tujuan penjajahan sesungguhnya ialah memeras keuntungan dari suatu bangsa yang lebih rendah tingkat kemajuan nya. Dimana orang rajin beramal ibadat, tujuan ini di bungkus dengan perkataan untuk “Agama Kristen”, sedangkan di jaman kemajuan bungkusannya ialah perkataan “untuk kesopanan” bagi orang-orang yang inlanders (penduduk bumi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar